MENGANALISIS MIMESIS DAN SINGNIFICANT FORM

Nama : Muhamad azmi nazhif
Kelas : R3K
Npm : 202246500772
Dosen Pengampuh : Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.

Menganalisis 3 karya dengan menggunakan teori mimesis dan singnificant form


1. Medusa
                           By Matias Marano

Kamu ingin bergerak tetapi tidak bisa, seolah-olah kamu berubah menjadi batu. Mimpi yang melumpuhkan ini dapat membuat anda menderita. Hal ini terkait dengan perasaan takut dan negatif karena tidak dapat mengendalikan beberapa situasi dalam hidup Anda. Penyebab paling umum adalah akibat rasa frustasi karena berada di tengah berbagai situasi yang mungkin sulit dikendalikan karena terlalu takut mengambil keputusan yang menurut Anda dapat membawa Anda pada kegagalan. Medusa yang dipenggal mematahkan mantra yang membuatmu lumpuh seperti batu. 

Dalam Teori Mimesis karya tersebut mengekspresikan seseorang yang merasakan penderitaan yang begitu dalam, dan apabila dilihat secara jelas bagian rambut itu adalah wujud ular yang menguasai wajah tersebut dan ada sedikit bercak darah sebuah mata yang putih menandakan kehidupan seseorang yang negatif


2. Manipulation Brainwash

                            By Sarisa Kojima

Menurut Sarisa Kojima perasaan tersebut disampaikan dalam koleksi Machina, menggunakan karakter bergaya Manga yang berakar pada seni grafis Jepang. untuk mencerminkan lingkungan sejarah dan budaya

Karakter wanita berperan sebagai robot dengan kabel yang terhubung ke tubuhnya Saya memilih menggunakan kabel untuk menyampaikan kekuatan atau orang-orang di balik kehidupan perempuan. yang siapa pun belum tentu laki-laki tetapi mungkin perempuan itu sendiri

Saya memilih lekuk tubuh yang saling terkait sebagai elemen rumbai yang menunjukkan kompleksitas, kekacauan, dan kewajiban seorang wanita yang tidak dapat dia hindari.

Dalam Teori Mimesis dalam karya Sarisa Kojima tersebut terlihas seorang wanita jepang yang mengenakan pakaian berbalut elemen rumbai dan ada kabel yang melintang dari tangan kebawah dan memiliki tanduk sebagai tanda kekacauan wanita itu sendiri, menggunakan warna merah sebagai tanda kehancuran dan kesedihan 


3. Casey Matsumoto

                   By Supercief Gallery NFT

Berdasarkan arsitektur metabolisme, strukturnya telah ditampilkan dalam budaya dan film populer. Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, ada spekulasi bahwa bangunan tersebut akan dibongkar dan diganti dengan kompleks yang jauh lebih besar dan modern.

Dalam Teori Mimesis Suasana malam yang terdapat dikota jepang dan susunan kubus yang berbentuk dadu disusun tidak terlalu rapih, dan apabila dipertegas susunan itu membentuk sebuah kota yang kumuh dan kurang berpehuni 

Kesimpulan Menurut pandangan Plato, segala yang ada di dunia ini sebenarnya hanya merupakan tiruan dari kenyataan tertinggi yang berada di dunia gagasan. Dalam dunia gagasan, ada gagasan mengenai manusia. Di dalam dunia gagasan, semua manusia yang ada di dunia ini (manusia nyata) adalah tiruan dari manusia yang ada di dunia gagasan tersebut. Demikian pula benda-benda yang ada di dunia: bunga, pohon, meja, kursi, dan lain sebagainya dianggap sebagai tiruan dari dunia gagasan mengenai hal-hal tersebut.

Oleh karena itu dalam 3 karya diatas, ketika seorang penyair atau pelukis menggambarkan mengenai ular, kubus, atau wajah seseorang dalam karyanya, dia hanyalah menggambarkan tiruan dari sebuah tiruan

Namun demikian, dalam konteks penciptaan, menurut Plato mimesis sebagai sarana artistik tidak mungkin mengacu langsung pada nilai-nilai yang ideal, karena seni terpisah dari tataran Ada yang sungguh-sungguh oleh derajat dunia kenyataan yang fenomenal. Seni hanya dapat meniru dan membayangkan hal-hal yang ada dalam kenyataan yang tampak, berdiri di bawah kenyataan itu sendiri yang hirarki. 

Postingan populer dari blog ini

Penulisan Artikel Ilmiah

laporan perjalanan filsafat seni